
Opening JAFF 2025 di GIK UGM, Program Studi S1 Film dan Animasi hadir juga lho!
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) resmi dibuka dengan meriah melalui Opening Night yang berlangsung di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) pada 27 November 2025. Acara yang dihadiri ratusan penonton, sineas, juri internasional, mahasiswa film, serta komunitas kreatif ini juga turut dihadiri oleh Tim Program Studi S1 Film dan Animasi Telkom University sebagai bagian dari penguatan jejaring akademik dan industri. Suasana meriah dan penuh antusiasme menandai dimulainya festival film Asia Tenggara yang telah memasuki tahun ke-20 penyelenggaraannya.

Acara secara resmi dibuka oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi JAFF dalam memperkuat ekosistem film Asia dan memberikan ruang bagi keberagaman suara sinema. Turut hadir tiga sosok penting dalam perjalanan festival ini, yaitu Garin Nugroho sebagai pendiri festival, Budi Irawanto sebagai Presiden Festival, dan Ifa Isfansyah selaku Direktur Festival. Ketiganya memberikan sambutan yang menekankan pentingnya keberlanjutan, kolaborasi, serta peran JAFF sebagai rumah bagi pembuat film Asia.
Opening Night tahun ini menjadi istimewa dengan pemutaran film Opera Jawa karya Garin Nugroho dalam format 35 mm, sebuah penayangan langka dalam era digital. Pemutaran spesial ini menjadi perayaan 20 tahun perjalanan JAFF sekaligus penghormatan bagi karya sinema Indonesia yang memiliki pengaruh kuat secara estetika dan kultural. Rombongan Prodi S1 Film dan Animasi Telkom University turut menyaksikan momen historis tersebut bersama para penonton dan sineas lainnya.
Acara pembukaan juga menampilkan opening film yang mengangkat tema utama JAFF 2025, yaitu “Movement and Memory”. Film ini menggali isu identitas, perubahan sosial, dan ingatan kolektif yang mengikat masyarakat Asia. Penayangan pembuka ini disambut hangat dan menjadi pintu masuk bagi rangkaian program kompetisi, kuratorial, dan diskusi yang berlangsung selama festival.
Selain pemutaran film, sejumlah highlight turut meramaikan Opening JAFF 2025, termasuk sesi tribute kepada sineas Asia yang berpengaruh, perkenalan jajaran juri internasional, dan pengumuman program unggulan seperti Asian Features Competition, Light of Asia, Perspective Program, serta JAFF Market, pusat aktivitas industri film Asia Tenggara. Apresiasi khusus juga diberikan kepada sineas muda yang karya-karyanya terpilih, menunjukkan komitmen JAFF untuk mendukung regenerasi pembuat film Asia.


Dengan dibukanya Opening Night di GIK UGM, JAFF 2025 resmi dimulai dan akan berlangsung di berbagai venue pemutaran di Yogyakarta. Kehadiran Prodi S1 Film dan Animasi Telkom University menjadi bagian dari upaya memperkuat wawasan mahasiswa mengenai praktik profesional industri film. Perayaan 20 tahun JAFF kembali menegaskan posisinya sebagai festival yang merayakan tradisi, merawat inovasi, dan membuka masa depan baru bagi sinema Asia, sekaligus memperkuat dialog budaya antara penonton, pembuat film, akademisi, dan pelaku industri.