
Gaya Visual Animasi Dunia yang Jarang Diketahui Orang
Animasi kini memegang peran penting dalam lanskap industri hiburan global, tidak hanya sebagai media hiburan, tetapi juga sebagai wadah ekspresi budaya dan kreativitas teknologi. Di balik kesuksesan berbagai film dan serial animasi internasional, terdapat beragam gaya visual animasi yang lahir dari latar belakang budaya, sejarah seni, dan pendekatan teknis yang berbeda-beda. Sayangnya, sebagian besar dari gaya ini masih belum dikenal luas oleh masyarakat umum. Melalui artikel ini, pembaca akan diajak menelusuri beberapa gaya visual animasi dari berbagai penjuru dunia yang unik, inovatif, dan pantas mendapatkan sorotan lebih besar karena kontribusinya terhadap keragaman estetika dalam dunia animasi.
1. Anime Jepang: Lebih dari Sekadar Kartun

Salah satu contoh paling terkenal dari gaya visual animasi dunia adalah anime, yakni bentuk animasi khas Jepang yang memiliki ciri visual mencolok seperti mata besar, garis ekspresi yang tegas, serta warna-warna yang kuat. Lebih dari sekadar tampilan, anime juga dikenal karena kedalaman tematik yang diusungnya, mulai dari isu eksistensial, konflik teknologi, hingga dinamika hubungan antarmanusia. Studio Ghibli menjadi salah satu representasi terbaik dari pendekatan ini. Karya mereka seperti Spirited Away mampu menggabungkan narasi fantasi yang kaya dengan pesan sosial yang kuat dan menyentuh. Seperti yang diulas dalam Time, Studio Ghibli dikenal karena kemampuannya menyajikan cerita yang “berakar pada realitas emosional sambil tetap menghadirkan dunia yang penuh imajinasi.”
2. Animasi Stop-Motion Eropa: Keindahan dalam Detail
Di Eropa, salah satu gaya visual animasi yang menonjol dan telah lama berkembang adalah animasi stop-motion. Metode ini melibatkan pergerakan bertahap dari boneka atau benda nyata dalam tiap bingkai, sehingga menghasilkan ilusi gerak yang terasa nyata dan dinamis. Keunikan dari gaya ini terletak pada tekstur visualnya yang khas dan nuansa sentuhan tangan yang sulit ditiru oleh animasi digital. Studio Aardman Animations asal Inggris menjadi salah satu pelopor gaya ini di kancah internasional. Melalui karakter-karakter ikonik seperti Wallace & Gromit, mereka berhasil menghadirkan narasi yang tidak hanya lucu dan menghibur, tetapi juga menyentuh sisi emosional penonton dengan estetika visual yang hangat. Seperti yang dijelaskan oleh Polygon, pendekatan Aardman membuktikan bahwa “teknik stop-motion bisa menjadi medium yang sangat personal dan ekspresif dalam menyampaikan cerita.”
3. Animasi Eksperimental Amerika Latin: Inovasi Visual yang Berani

Di kawasan Amerika Latin, khususnya negara seperti Meksiko dan Brasil, berkembang gaya visual animasi yang khas dan penuh keberanian. Para kreator dari wilayah ini sering menggabungkan motif seni tradisional, seperti mural, tekstil, dan ornamen rakyat, dengan pendekatan sinematik modern dan teknologi digital mutakhir. Hasilnya adalah estetika visual yang kaya warna, dinamis, dan penuh karakter. Warna-warna cerah, bentuk-bentuk geometris yang tegas, serta desain karakter yang tidak biasa menjadi ciri kuat dari animasi Latin ini. Keunikan tersebut tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga memberikan pengalaman visual yang berbeda dari arus utama animasi global. Gaya visual animasi dari Amerika Latin pun menjadi representasi visual dari semangat kolektif, sejarah kolonial, hingga kearifan lokal yang jarang tersentuh oleh animasi Barat atau Asia.
4. Animasi Tradisional Afrika: Cerita Rakyat dalam Gerak
Animasi dari benua Afrika memiliki kekhasan tersendiri yang membuatnya menonjol di antara arus utama industri global. Banyak di antaranya yang mengambil inspirasi dari warisan cerita rakyat dan mitologi leluhur yang telah diwariskan secara turun-temurun. Dalam penyajiannya, gaya visual animasi Afrika kerap mengusung tampilan sederhana namun sangat ekspresif; mengandalkan ilustrasi kuat, warna-warna hangat, dan simbol-simbol budaya yang kaya makna. Lewat pendekatan ini, pesan-pesan moral, nilai-nilai komunitas, serta kisah-kisah lokal bisa tersampaikan dengan cara yang menyentuh dan otentik. Negara-negara seperti Nigeria dan Afrika Selatan mulai muncul sebagai pusat kreatif baru dalam dunia animasi, dengan karya-karya yang mendapat perhatian internasional karena keberaniannya dalam menampilkan identitas lokal tanpa harus meniru gaya dari Barat atau Asia. Keaslian inilah yang menjadikan gaya visual animasi Afrika semakin relevan dalam narasi global.
5. Animasi Timur Tengah: Estetika dan Narasi yang Kuat

Animasi yang berasal dari kawasan Timur Tengah, termasuk negara seperti Iran dan Mesir, menawarkan pendekatan visual yang sangat berbeda dibandingkan dengan tren global. Gaya visual animasi dari wilayah ini sering kali menampilkan keindahan estetika yang dipengaruhi oleh unsur seni Islam klasik; seperti pola geometris, motif arabesque, dan penggunaan kaligrafi sebagai elemen visual utama. Tampilan ini tidak hanya memperindah secara estetika, tetapi juga memperkuat kedalaman makna naratif yang disampaikan. Cerita-cerita yang diangkat cenderung mengandung filosofi kehidupan, konflik sosial, atau refleksi spiritual, yang dituturkan melalui metafora visual yang puitis dan simbolik. Misalnya, animasi pendek asal Iran kerap mengandalkan kesederhanaan dalam desain karakter namun sarat pesan, mencerminkan tradisi sastra dan seni visual yang telah mengakar dalam budaya Timur Tengah selama berabad-abad. Hal ini menjadikan gaya visual animasi dari wilayah ini memiliki tempat unik dan bernilai dalam lanskap animasi dunia.
Gaya visual animasi di berbagai belahan dunia merupakan cerminan langsung dari identitas budaya, warisan sejarah, serta perkembangan teknologi masing-masing wilayah. Setiap negara memiliki cara unik dalam merancang estetika animasi mereka, baik melalui pilihan warna, teknik ilustrasi, maupun narasi visual yang digunakan. Misalnya, dari ketelitian animasi Jepang yang ekspresif hingga eksperimen visual Amerika Latin yang berani, semuanya memperkaya khazanah seni animasi global. Dengan mempelajari dan menghargai keragaman gaya visual animasi ini, penonton tidak hanya disuguhi hiburan, tetapi juga diberi kesempatan untuk memahami cara pandang, nilai, dan ekspresi kreatif yang berbeda-beda di seluruh dunia. Pada akhirnya, pemahaman lintas budaya melalui animasi dapat memperluas wawasan serta membangun apresiasi yang lebih dalam terhadap seni dan komunikasi visual di era globalisasi.
Referensi:
- Yans Media. (2023). 31 Types of Animation Styles [With Examples]. Retrieved from https://www.yansmedia.com/blog/types-of-animation-styles-and-techniques
- ChainMagic Studio. (2023). A Guide to Different Styles of Animations Around the World. Retrieved from https://chainmagic.studio/insights/a-guide-to-different-styles-of-animations-around-the-world/
- StudioBinder. (2023). Types of Animation — Styles, Genres & Techniques. Retrieved from https://www.studiobinder.com/blog/types-of-animation-styles/
- JETIR. (2024). The Impact of Visual Art on Animated Film Aesthetics. Retrieved from https://www.jetir.org/papers/JETIR2406269.pdf
- ScienceDirect. (2023). Exploring style transfer algorithms in Animation: Enhancing visual. Retrieved from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1875952123000800(yansmedia.com, ChainMagic Studios, StudioBinder, JETIR, ScienceDirect)

